Sabtu, 08 Agustus 2020

MAKALAH KONSEP PENGANGGARAN

 
1.1 TUJUAN PENYUSUNAN ANGGARAN

Penyusunan anggaran berurusan dengan masa depan. Tujuan penyusunan anggaran bagi perusahaan adalah memprediksi tingkat aktivitas operasi dan keuangan perusahaan di masa mendatang.

Menurut Hongren (2000), anggaran adalah:

“Budget is the quantitative of proposed plan of action by management for a future time period and is an aid to coordination and implementation of the plan.”

Berdasarkan definisi anggaran tersebut, kita dapat menyimpulkan beberapa hal terkait dengan anggaran.

  1. Anggaran adalah rencana kegiatan yang akan dijalankan oleh manajemen dalam satu periode yang tertuang secara kuantitatif. Informasi yang dapat diperoleh dari anggaran diantaranya jumlah produk dan harga jualnya untuk tahun depan.
  2. Anggaran membantu manajemen dalam melakukan koordinasi dan penerapannya dalam upaya memperoleh tujuan yang tertuang di dalam anggaran. Anggaran memberikan gambaran kepada manajemen sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan dalam anggaran. Kemudian, anggaran juga menjelaskan koordinasi antarbagian dalam perusahaan sehingga tujuan bersama perusahaan dapat tercapai.

Data dan informasi yang diperlukan oleh perusahaan dalam menyusun anggarannya dapat diperoleh dari kegiatan dan kejadian di perusahaan di masa lalu, masa sekarang, dan harapan-harapan yang ingin dicapai di masa mendatang. Dari sumber perolehan informasi untuk menyusun anggaran, perusahaan dapat memperoleh data dan informasi dari sumber-sumber internal perusahaan (misalnya: laporan keuangan perusahaan dan laporan tahunan) atau dari sumber eksternal perusahaan seperti laporan penjualan industri, pertumbuhan ekonomi negara, tingkat inflasi, tingkat suku bunga, dan lain-lain.

Sebagai contoh, perusahaan ingin menentukan tingkat penjualan untuk tahun depan. Informasi yang diperlukan oleh perusahaan adalah penjualan tahun lalu (informasi masa lalu), kebijakan pemasaran terkini yang dimiliki oleh perusahaan (informasi terkini), kemungkinan adanya penjualan produk baru ditahun depan didalam industri yang sama ditahun depan (informasi eksternal). Semua informasi tersebut dianalisis dan hasil akhirnya adalah tingkat penjualan yang diharapkan dapat diperoleh perusahaan untuk tahun depan.

Tujuan utama penyusunan anggaran adalah menyediakan informasi kepada pihak manajemen perusahaan untuk digunakan oleh manajemen dalam proses pengambilan keputusan.

 
Berikut ini adalah tujuan-tujuan lainnya yang terkait dengan penyusunan anggaran. 
  1. Perencanaan, Anggaran memberikan arahan bagi penyusunan tujuan dan kebijakan perusahaan. Sebagai contoh, anggaran penjualan memperlihatkan pada manajemen adanya kenaikan target penjualan pada Cabang A dan penurunan pada Cabang B. Berdasarkan informasi tersebut, manajemen segera mengambil langkah-langkah perencanaan dengan mengalihkan tenaga penjual ke Cabang A atau meningkatkan kegiatan promosi pada Cabang B untuk meningkatkan penjualan Cabang B. 
  2. Koordinasi, Anggaran dapat mempermudah koordinasi antarbagian-bagian didalam perusahaan. Berikut ini adalah contoh kegunaan anggaran, khususnya anggaran penjualan untuk koordinasi antardepartemen yang ada diperusahaan. Setelah anggaran penjualan selesai dibuat, Departemen Pemasaran dapat segera berkoordinasi dengan Departemen Sumber Daya Manusia untuk menentukan kecukupan jumlah staf di Departemen Pemasaran agar mampu memenuhi target penjualan. Selanjutnya, Departemen Pemasaran juga berkoordinasi dengan Departemen Keuangan tentang anggaran pemasaran. Pada waktu yang bersamaan, Departemen Produksi dapat segera menentukan jumlah kebutuhan bahan baku untuk memproduksi barang jadi agar dapat memenuhi target penjualan. Kemudian, Departemen Produksi mengusulkan pembelian bahan baku ke Departemen Pembelian dan Departemen Keuangan. Selanjutnya, Departemen Keuangan dapat menghitung kebutuhan dana yang diperlukan untuk menunjang kelancaran kegiatan penjualan.
  3. Motivasi, Anggaran membuat manajemen dapat menetapkan target-target tertentu yang harus dicapai oleh perusahaan. Sebagai contoh, jika anggaran penjualan memperlihatkan angka penjualan tertentu yang harus dicapai, maka tenaga penjual yang ada di perusahaan dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang banyaknya barang jadi yang harus dia jual. Jika terdapat target yang jelas, maka tenaga penjual akan lebih termotivasi untuk mencapainya dibandingkan tanpa adanya target. Tenaga penjual akan lebih termotivasi lagi jika mereka juga dilibatkan dalam penyusunan anggaran penjualan (metode penyusunan anggaran bottom-up). 
  4. Pengendalian, Keberadaan anggaran di perusahaan memungkinkan manajemen untuk melakukan fungsi pengendalian atas aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan di dalam perusahaan. Misalnya, perusahaan menetapkan anggaran biaya pemakaian telepon untuk setiap departemen sebesar Rp. 2.500.000,- per bulan. Setiap awal bulan berikutnya, diadakan perbandingan antara biaya telepon yang aktual dikeluarkan oleh setiap departemen dengan target biaya yang telah ditentukan sebelumnya. Jika biaya pemakaian aktual berbeda dengan yang telah dianggarkan, maka harus dicari faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut dan dilakukan tindakan perbaikan agar pemakaian biaya telepon dibulan-bulan berikutnya sesuai dengan yang dianggarkan.
 
1.2. ANGGARAN STATIS DAN FLEKSIBEL
     Anggaran statis berisikan perkiraan tingkat operasional perusahaan yang tindak akan berubah selama periode anggaran. Anggaran statis hanya disusun berdasarkan satu tingkat operasional perusahaan, misalnya jika perusahaan telah menetapkan bahwa target penjualan untuk tahun anggaran mendatang sebesar 1.000.000 unit, maka seluruh anggaran akan disusun berdasarkan target penjualan tersebut.
    Sebaliknya, anggaran fleksibel disusun berdasarkan perkiraan berbagai tingkat operasional perusahaan. Anggaran fleksibel memberikan informasi pada manajemen tentang kinerja yang diharapkan dapat dicapai oleh perusahaan pada berbagai tingkat operasional perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan dapat membuat anggaran fleksibel berdasarkan target penjualan 900.000 unit, 1.000.000 unit, dan 1.100.000 unit.
 
1.3. JENIS-JENIS ANGGARAN 
       Perusahaan menyusun anggaran induk (master budget) yang dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu anggaran operasional dan anggaran keuangan. Anggaran operasional terdiri atas anggaran penjualan sampai anggaran (performa) laba rugi. Adapun anggaran keuangan terdiri atas anggaran neraca dan anggaran (performa) neraca.
      Perusahaan umumnya menyusun anggaran untuk keseluruhan kegiatan operasional yang dijalankan, seperti kegiatan penjualan, produksi, pemasaran, dan administrasi. Anggaran induk adalah gabungan dari seluruh anggaran yang disusun oleh perusahaan setiap tahunnya.
 
        Anggaran induk terdiri atas:
  • Anggaran Penjualan, Anggaran penjualan menyajikan jumlah unit barang dan jasa sekaligus harganya yang diharapkan dapat dijual oleh perusahaan di masa depan.
  • Anggaran Produksi, Anggaran produksi memperlihatkan jumlah barang jadi yang harus diproduksi oleh perusahaan dalam satu periode anggaran. Barang jadi akan diproduksi untuk setiap periode anggaran harus memperhatikan tingkat penjualan dalam unit, serta jumlah persediaan akhir dan awal barang jadi.
  • Anggaran Pemakaian dan Pembelian Bahan Baku, Anggaran pemakaian dan pembelian bahan baku menyajikan dua informasi berikut. 
  1. Jumlah kebutuhan pemakaian bahan bakar, Jumlah bahan baku yang diperlukan dalam satu periode anggaran ditentukan oleh jumlah barang jadi yang akan diproduksi dan standar kebutuhan bahan baku untuk setiap 1 unit barang jadi. 
  2. Nilai pembelian bahan baku dalam rupiah, Jumlah bahan baku yang akan dibeli dalam satu periode anggaran diperoleh dengan menambahkan bahan baku yang diperlukan untuk produksi dengan persediaan akhir bahan baku dan dikurangi dengan persediaan awal bahan baku yang ada di perusahaan. Kemudian, nilai pembelian bahan baku dalam rupiah diperoleh dengan mengalikan jumlah bahan baku yang akan dibeli dengan perkiraan harga beli bahan baku per unitnya.
  • Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung, Anggaran biaya tenaga kerja langsung memperlihatkan jumlah jam tenaga kerja langsung yang dibutuhkan untuk memproduksi barang jadi yang ditetapkan dalam anggaran produksi. Selain itu, anggaran biaya tenaga kerja langsung juga memperlihatkan perkiraan tingkat upah yang akan diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerja langsungnya. 
  • Anggaran Biaya Overhead Produksi, Anggaran biaya overhead produksi memperlihatkan perkiraan biaya overhead produksi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk mencapai target produksi seperti yang ditetapkan dalam anggaran produksi.
  • Anggaran Biaya Produksi, Anggaran biaya produksi memperlihatkan seluruh biaya produksi yang akan dikeluarkan pada suatu tahun anggaran. Anggaran produksi sebenarnya hanya mengumpulkan informasi-informasi yang terdapat pada anggaran pemakaian bahan baku, anggaran tenaga kerja langsung, dan anggaran overhead.
  • Anggaran Beban Operasi, Anggaran beban operasi memperlihatkan perkiraan beban operasi yang akan dikerluarkan oleh perusahaan dalam satu periode anggaran. Secara umum, anggaran beban operasi dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu beban penjualan (selling expenses) dan beban administrasi (administration expenses).
  • Anggaran Laba Rugi, Anggaran laba rugi disusun untuk memberikan informasi kepada manajemen tentang jumlah laba atau rugi bersih yang akan diperoleh perusahaan dalam suatu periode anggaran.
  • Anggaran Kas, Anggaran kas disusun oleh perusahaan agar pihak manajemen memperoleh informasi tentang likuiditas perusahaan pada periode mendatang karena anggaran kas menyajikan informasi tentang perkiraan jumlah penerimaan dan pengeluaran kas pada periode suatu periode anggaran.
  • Anggaran Neraca, Anggaran neraca menyajikan informasi kepada manajemen tentang hasil akhir dari seluruh anggaran yang telah disuun sebelumnya (anggaran penjualan sampai anggaran kas). Anggaran neraca juga memperlihatkan kepada manajemen tentang pengaruh kebijakan yang diambil oleh manajemen terhadap aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan dalam suatu periode anggaran.
 

DAFTAR PUSTAKA

  • Sasongko, Catur dan Safrida Rumondang. 2011. Anggaran. Jakarta: Salemba Empat.

Hargai jasa penulis dengan mencantumkan link blog ini. Terima kasih.

-Salam APO-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar